"Welcome To My Blog"
I wish u happy and don't forget to leave the comment. Follow me ok... :-)
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kegagalan Awal Kesuksesan

Chika adalah seorang anak perempuan yang sangat mencintai Seni. Terutama dalam hal musik.
Namun, gara-gara Chika terlalu mementingkan musik, akhirnya pada semester I kelas lima SD, Chika mendapatkan peringkat 18 di kelasnya. Chika sangat tidak kaget dan tidak menyangka.
“Gara-gara musik, peringkatmu turun drastis.. pokoknya, mulai hari ini, mama melarang kamu untuk bermain dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan seni !!!” Kata mama Chika dengan perasaan yang penuh kecewa dan sedikit menyentak.
Chika tidak sakit hati dengan sentakan mamanya itu, namun Chika terharu dan merasa sangat bersalah. Chika benar-benar tidak kuat melihat raut wajah mamanya yang sebenarnya bangga dengan bidang musik yang dikuasainya namun harus bernilai negatif terhadap bidang akademisnya di sekolah.
Walau sangat berat, Chika tetap mengikuti nasehat mamanya itu,karena Chika tahu bagaimana perasaan mamanya yang malu,kecewa,tidak tega dan emosi  sedang bercampur aduk dalam fikiran mamanya.
Akhirnya Chikapun meninggalkan musik untuk sementara waktu dan mulai fokus terhadap pelajaran.
Suatu sore, Chika sedang menuju ke ruang belajarnya, namun saat melewati ruang tamu, secara tidak sengaja Chika mendengar pembicaraan mamanya dengan tantenya di telepon. Waktu itu Chika mendengar berbagai kritikan untuk Chika.
Chika hampir meneteskan air matanya saat mamanya berkata bahwa mungkin kejadian ini ada sangkut pautnya dengan gen keturunan dari keluarga ayahnya. Maklum nenek dari ayahnya sama sekali tidak bersekolah, sedangkan kakek dari ayahnya pun buta karena kecelakaan masa lalu. Jadi, ayah Chika sepertinya tidak berpendidikan yang cukup untuk sopan santun, sikap, sifat dan watak.
Mendengar itu semua, semangat Chika mulai terkobar, setiap hari Chika selalu bersemangat belajar, dan mengatakan pada dirinya sendiri bahwa kegagalan Chika saat ini karena kemalasan Chika untuk belajar, bukan karena ketekunan Chika pada musik dan bukan juga karena keturunan gen buruk dari keluarga ayahnya.
Ketika Chika berada di kelas 5 semester II, Chika berhasil mendapatkan juara 7 besar, lalu saat semester I kelas 6 Chika  pun semakin serius dengan belajarnya dan mendapatkan peringkat 4 di kelasnya.
Suatu pagi,sebelum bel berbunyi temannya yang bernama Aninda berkata “Anita itu sangat cerdas dan jenius, sudah pasti dia akan lulus dengan danem yang sangat baik, kalau kayak kita, mana mungkin,, ya nggak ??!” kata Aninda kepada Chika yang baru datang. Chika terlalu sensitif dengan perkataan dan ketidak percayaan itu. Dalam hatinya dia berkata bahwa Ia akan membuktikan pada semuanya, Dia aka berusaha semaksimal mungkin dan selalu berdoa.
Rintangan demi rintangan terus Chika lalui, akhirnya Chika berhasil lulus dengan Danem yang terbaik no. 2 di kelasnya yaitu 28,05 sedangkan Anita terbaik no. 1 di kelasnya yaitu 28,65 hanya beda koma.
Chika sangat bersyukur, setelah Ia diterima di SMP favouritenya, Chika berusaha mengikuti test IQ dengan buku seadanya. Maklum Chika anak pertama jadi dia tidak punya kakak yang bisa Ia pinjami untuk Ia pelajari.
Namun, Chika selalu berusaha dan berdoa.. hingga akhirnya, Saat Test pun tiba..
Chika berusaha menenangkan dirinya, tapi perasaan gugup dan hatinya yang berdebar-debar tidak lagi dapat terkontrol.
Hanya satu dalam hatinya “aku telah berusaha, dan aku telah berdoa.. Mamaku selalu bilang padaku kalau *Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan doa”.
Sekalipun soal-soal test tersebut sangat menguras fikirannya ditambah bagaimanakah hasilnya? Setiap bercerita kepada keluarganya Chika selalu dan hanya bilang pasrah karena Ia telah berusaha semaksimal mungkin dan telah berdoa..
Chika yakin, Allah selalu menghargai setiap usaha ummatnya..
Detik-detik pengumuman pun tiba...
Walau hati Chika sangat takut akan hasilnya, Dia berusaha untuk selalu tersenyum dan Dia menghibur diri dengan berbincang kecil dengan teman barunya yang kebetulan sedang duduk dengannya.
Betapa terkejutnya Chika,,
Saat namanya dipanggil pertama oleh sang guru...
Chika sangat khawatir ada apa ??
Ternyata temannya menjelaskan bahwa Ia harus maju untuk melihat hasil test (I) nya yang mendapat juara pertama.
Chika tidak percaya, Chika pikir temannya hanya “MBANYOL”
Tapi,, ternyata Chika benar-benar mendapatkannya...
Chika sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Pemurah..
Saat tiba di rumah, Chika langsung menemui kakek neneknay yang ada di dapur..
Chika tidak langsung mengutarakan maksudnya, ini hanya SUREPRISE...
“Kek.. Nek..” Kata Chika lesu
Ada apa nak ?? kata kakek dan neneknya bersamaan merasa khawatir.
“Chi.. Chi.. Chika berhasil mendapat juara 1” katanya sambil berlutut di depan kakek dan neneknya.. air matanya tak lagi dapat terbendung mengucap syukur pada Tuhan.
Nenek dan Kakek nya langsung menangis terharu,, menambah suasana syukur semakin terasa..
Mamanya baru keluar karena baru selesai sholat.
“Lho,, ada apa ??”kata mamanya kaget karena melihat semuanya menangis.
Kakeknya langsung menjawabnya “Chika juara satu nak” katanya sambil terisak
“Subhanallah, Alhamdulillah” kata mamanya langsung meneteskan air matanya sambil memeluk dan mencium Chika.
Mereka semua mengucap syukur kepada Allah SWT.
Suasana haru dan syukur terasa menyelimuti mereka. Dan cinta kasih-NYA terasa benar-benar menyentuh hati mereka..
Tetesan air mata adalah luapan bahagia dan rasa syukur yang tak dapat terbendung..
Kini.. mamanya sadar bahwa kepintaran seorang anak bukan karena gen. Tapi karena kerja keras anak itu sendiri.
Dan Chika semakin menyadari perlunya keseimbangan antara akademis dan non akademisnya, antara pelajarannya dan musiknya...
Kini, Chika semakin mengerti betapa pentingnya kerja keras.. karena kerja keras, dia bisa menjadi lebih dari dirinya sendiri..
“Karena Kegagalan...
Adalah Awal Sebuah Kemenangan...”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0