"Welcome To My Blog"
I wish u happy and don't forget to leave the comment. Follow me ok... :-)
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Langit di atas Langit


Teman, Semua orang tahu kamu kaya tapi kaya harta.. Kau melakukan semuanya yang kau suka,, tanpa diketahui oleh guru.. untung saja kamu tidak berbuat hal yang di luar batas..
Tapi maaf, bukan maksud hati mencacimu,, juga bukan diriku iri denganmu,, namun sepertinya kebahagiaanmu sekarang membuatmu lupa akan teman-temanmu yang dulu..
Saat kau butuh, kau dekati teman lamamu.. Bukan hanya itu, kamu menganggap bahwa kamu memiliki semuanya,, teman jangan pernah kau menganggap dirimu sempurna karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan,, dan ingat di atas langit masih ada langit lagi.. dan ingat kawan,, dunia pasti berputar.. Selamat jika kau sekarang berada di atas,, namun ingat juga tidak ada manusia yang sempurna.. dan tidak selamanya juga manusia berada di atas. “IBARAT KACANG, JANGAN LUPA PADA KULITNYA.” 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Menang Dengan Kejujuran


Untuk pertama kalinya SMPN 01 YOSOWILANGUN mengikuti perlombaan Mading alias “Majalah Dinding”, setelah 10 tahun lamanya peringatan Bulan Bahasa tidak mengadakan lomba Mading. Dan Perlombaan Mading tersebut diadakan di Stadion Semeru,Lumajang pada tanggal 23 Oktober 2012.
Persiapan pun telah disiapkan dengan matang dan sangat baik sesuai aturan tata tertib Perlombaan Mading tersebut. Para peserta lomba Madingpun telah berusaha semaksimal mungkin. Dan akhirnya, hari yang ditunggu-tunggupun telah tiba.
Pagi itu para peserta Mading SPENYOSSI telah berkumpul di depan halaman sekolah, namun mereka masih menunggu kedatangan Sang Pembina mereka, B. SRI SUHARINI yang akrab dipanggil “B. Rini”. Namun, manusia hanya bisa berencana. Ternyata.. Bu Rini memang sudah datang dari tadi pagi, namun Bu Rini harus kembali pergi setelah mendengar berita bahwa kakaknya meninggal dunia.
Para peserta lomba Mading Spenyossi pun turut berduka cita dan mengerti atas kejadian yang menimpa B. Rini.
Setelah semua persiapan dirasa telah lengkap, dengan tekad dan Basmalah, mereka semua pun berangkat ke tempat perlombaan.
Betapa sedihnya mereka, saat sampai di tempat Perlombaan.. Ternyata para peserta Mading yang lain telah melanggar syarat-syarat perlombaan Mading.
Dan hanya ada 2 peserta yang membawa papan Mading mentah dari sekolahnya.
Walau beberapa anggota berfikir mereka tidak akan menang, namun mereka tetap berjuang dan bersemangat untuk menyelesaikan lomba Mading tersebut.
Saat lomba Mading dimulai, mereka berusaha mengerjakan tugas-tugas mereka dengan sangat cekatan karena waktu yang diberikan hanya 3 jam.
Mungkin banyak orang berkata bahwa 3 jam adalah waktu yang sangat lama, namun itu adalah untuk orang yang pengangguran. “Jangan membuang banyak waktu !!!” itulah yang ada di benak mereka masing-masing.
2 jam lebih 55 menit, papan Mading telah selesai namun rubrik karikatur terpaksa baru dikerjakan dengan waktu seadanya.
Mengetahui waktu yang diberikan tidak cukup, salah satu peserta lomba Mading Spenyossi meminta tambahan waktu kepada juri dan untung saja juri mau memberi tambahan waktu selama 30 menit.
Waktu tersebut digunakan dengan sangat baik oleh para peserta lomba Mading. Dan saat waktu telah habis, untung saja peserta lomba Mading Spenyossi telah menyelesaikan Mading “Spenyossi News”.
Namun... judul “Spenyossi News” terpaksa memakai hasil Print Out karena waktu 30 menit tidak cukup untuk menggambar 3 karikatur sekaligus.
Setelah Juri menilai Mading “Spenyossi News”, ternyata lomba Mading kali ini hanya menilai keindahan,kerapian dan stempel kertas yang digunakan.
Para peserta lomba Mading bisa melepas ketidak yakinan mereka untuk menang saat mereka bisa menjelaskan bahwa waktu yang diberikan tidak cukup untuk mengolah dan membuat papan mading jadi dengan berbagai rubrik dan hiasan yang terpampang.
Salah satu juri mengerti keadaan mereka dan itulah yang membangun keoptimisan mereka.
Mereka beristirahat dan mencari tempat makan siang. Setelah mereka semua makan siang mereka semua harus kembali ke tempat perlombaan untuk mengambil dan membawa pulang Mading mereka.
Saat mereka kembali, ternyata pemenang lomba Mading akan segera diumumkan.
Juara 3 dan juara 2 telah diraih oleh sekolah lain dan “Juara 1 adalah ...”
Jantung mereka berdegup sangat kencang..
Juri mengumumkan dan berkata “Yang kami nilai disini adalah kerapian,keindahan,stempel yang tertera dalam kertas yang digunakan, hiasan dan pengolahan bahan-bahan dasar yang diolah menjadi Mading, kejujuran dan ketaatan pada peraturan yang telah kami tentukan. Maka kami memilih juara 1 lomba Mading kali ini adalah pada no. Urut 26”
2 peserta Mading Spenyossi berlari dengan menahan jatuhnya air mata mereka. Mereka sangat berharap peraih juara 1 tersebut adalah mading Spenyossi News.
Tapi harapan tinggal harapan..
Mereka semua telah berdoa dan berusaha semaksimal mungkin. Namun sepertinya tidak ada satu orangpun yang mengerti perasaan,pengorbanereka karena syarat-syarat yang diumumkan oleh juri adalah semua yang telah mereka lakukan untuk Man dan perjuangan mereka yang dibalas dengan kekalahan..
“Ini karena kesalahan kita terlalu mematuhi peraturan. Seharusnya kita pasti menang kalau kita membawa papan Mading yang sudah jadi !!” kata salah satu peserta Mading Spenyossi News.
Sang Pembina Mading sangat menghargai perjuangan para peserta Mading Spenyossi. “Kalah itu sudah biasa dalam perlombaan, kalian kan telah berusaha.. jadi tidak masalah. Toh kita bisa melihat bagaimana dan apa yang harus kita lakukan saat lomba Mading tahun depan..”kata Sang Pembina Mading memberi semangat.
Walau kalah..
Tapi peserta Lomba Mading Spenyossi News telah “MENANG DENGAN KEJUJURAN” karena dari seluruh peserta yang ada, hanya merekalah yang sangat mematuhi peraturan Lomba Mading tersebut.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Menang Dengan Kejujuran


Untuk pertama kalinya SMPN 01 YOSOWILANGUN mengikuti perlombaan Mading alias “Majalah Dinding”, setelah 10 tahun lamanya peringatan Bulan Bahasa tidak mengadakan lomba Mading. Dan Perlombaan Mading tersebut diadakan di Stadion Semeru,Lumajang pada tanggal 23 Oktober 2012.
Persiapan pun telah disiapkan dengan matang dan sangat baik sesuai aturan tata tertib Perlombaan Mading tersebut. Para peserta lomba Madingpun telah berusaha semaksimal mungkin. Dan akhirnya, hari yang ditunggu-tunggupun telah tiba.
Pagi itu para peserta Mading SPENYOSSI telah berkumpul di depan halaman sekolah, namun mereka masih menunggu kedatangan Sang Pembina mereka, B. SRI SUHARINI yang akrab dipanggil “B. Rini”. Namun, manusia hanya bisa berencana. Ternyata.. Bu Rini memang sudah datang dari tadi pagi, namun Bu Rini harus kembali pergi setelah mendengar berita bahwa kakaknya meninggal dunia.
Para peserta lomba Mading Spenyossi pun turut berduka cita dan mengerti atas kejadian yang menimpa B. Rini.
Setelah semua persiapan dirasa telah lengkap, dengan tekad dan Basmalah, mereka semua pun berangkat ke tempat perlombaan.
Betapa sedihnya mereka, saat sampai di tempat Perlombaan.. Ternyata para peserta Mading yang lain telah melanggar syarat-syarat perlombaan Mading.
Dan hanya ada 2 peserta yang membawa papan Mading mentah dari sekolahnya.
Walau beberapa anggota berfikir mereka tidak akan menang, namun mereka tetap berjuang dan bersemangat untuk menyelesaikan lomba Mading tersebut.
Saat lomba Mading dimulai, mereka berusaha mengerjakan tugas-tugas mereka dengan sangat cekatan karena waktu yang diberikan hanya 3 jam.
Mungkin banyak orang berkata bahwa 3 jam adalah waktu yang sangat lama, namun itu adalah untuk orang yang pengangguran. “Jangan membuang banyak waktu !!!” itulah yang ada di benak mereka masing-masing.
2 jam lebih 55 menit, papan Mading telah selesai namun rubrik karikatur terpaksa baru dikerjakan dengan waktu seadanya.
Mengetahui waktu yang diberikan tidak cukup, salah satu peserta lomba Mading Spenyossi meminta tambahan waktu kepada juri dan untung saja juri mau memberi tambahan waktu selama 30 menit.
Waktu tersebut digunakan dengan sangat baik oleh para peserta lomba Mading. Dan saat waktu telah habis, untung saja peserta lomba Mading Spenyossi telah menyelesaikan Mading “Spenyossi News”.
Namun... judul “Spenyossi News” terpaksa memakai hasil Print Out karena waktu 30 menit tidak cukup untuk menggambar 3 karikatur sekaligus.
Setelah Juri menilai Mading “Spenyossi News”, ternyata lomba Mading kali ini hanya menilai keindahan,kerapian dan stempel kertas yang digunakan.
Para peserta lomba Mading bisa melepas ketidak yakinan mereka untuk menang saat mereka bisa menjelaskan bahwa waktu yang diberikan tidak cukup untuk mengolah dan membuat papan mading jadi dengan berbagai rubrik dan hiasan yang terpampang.
Salah satu juri mengerti keadaan mereka dan itulah yang membangun keoptimisan mereka.
Mereka beristirahat dan mencari tempat makan siang. Setelah mereka semua makan siang mereka semua harus kembali ke tempat perlombaan untuk mengambil dan membawa pulang Mading mereka.
Saat mereka kembali, ternyata pemenang lomba Mading akan segera diumumkan.
Juara 3 dan juara 2 telah diraih oleh sekolah lain dan “Juara 1 adalah ...”
Jantung mereka berdegup sangat kencang..
Juri mengumumkan dan berkata “Yang kami nilai disini adalah kerapian,keindahan,stempel yang tertera dalam kertas yang digunakan, hiasan dan pengolahan bahan-bahan dasar yang diolah menjadi Mading, kejujuran dan ketaatan pada peraturan yang telah kami tentukan. Maka kami memilih juara 1 lomba Mading kali ini adalah pada no. Urut 26”
2 peserta Mading Spenyossi berlari dengan menahan jatuhnya air mata mereka. Mereka sangat berharap peraih juara 1 tersebut adalah mereka karena syarat-syarat yang diumumkan oleh juri adalah semua yang telah mereka lakukan untuk Mading Spenyossi News.
Tapi harapan tinggal harapan..
Mereka semua telah berdoa dan berusaha semaksimal mungkin. Namun sepertinya tidak ada satu orangpun yang mengerti perasaan,pengorbanan dan perjuangan mereka yang dibalas dengan kekalahan..
“Ini karena kesalahan kita terlalu mematuhi peraturan. Seharusnya kita pasti menang kalau kita membawa papan Mading yang sudah jadi !!” kata salah satu peserta Mading Spenyossi News.
Sang Pembina Mading sangat menghargai perjuangan para peserta Mading Spenyossi. “Kalah itu sudah biasa dalam perlombaan, kalian kan telah berusaha.. jadi tidak masalah. Toh kita bisa melihat bagaimana dan apa yang harus kita lakukan saat lomba Mading tahun depan..”kata Sang Pembina Mading memberi semangat.
Walau kalah..
Tapi peserta Lomba Mading Spenyossi News telah “MENANG DENGAN KEJUJURAN” karena dari seluruh peserta yang ada, hanya merekalah yang sangat mematuhi peraturan Lomba Mading tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Menang Dengan Kejujuran


Untuk pertama kalinya SMPN 01 YOSOWILANGUN mengikuti perlombaan Mading alias “Majalah Dinding”, setelah 10 tahun lamanya peringatan Bulan Bahasa tidak mengadakan lomba Mading. Dan Perlombaan Mading tersebut diadakan di Stadion Semeru,Lumajang pada tanggal 23 Oktober 2012.
Persiapan pun telah disiapkan dengan matang dan sangat baik sesuai aturan tata tertib Perlombaan Mading tersebut. Para peserta lomba Madingpun telah berusaha semaksimal mungkin. Dan akhirnya, hari yang ditunggu-tunggupun telah tiba.
Pagi itu para peserta Mading SPENYOSSI telah berkumpul di depan halaman sekolah, namun mereka masih menunggu kedatangan Sang Pembina mereka, B. SRI SUHARINI yang akrab dipanggil “B. Rini”. Namun, manusia hanya bisa berencana. Ternyata.. Bu Rini memang sudah datang dari tadi pagi, namun Bu Rini harus kembali pergi setelah mendengar berita bahwa kakaknya meninggal dunia.
Para peserta lomba Mading Spenyossi pun turut berduka cita dan mengerti atas kejadian yang menimpa B. Rini.
Setelah semua persiapan dirasa telah lengkap, dengan tekad dan Basmalah, mereka semua pun berangkat ke tempat perlombaan.
Betapa sedihnya mereka, saat sampai di tempat Perlombaan.. Ternyata para peserta Mading yang lain telah melanggar syarat-syarat perlombaan Mading.
Dan hanya ada 2 peserta yang membawa papan Mading mentah dari sekolahnya.
Walau beberapa anggota berfikir mereka tidak akan menang, namun mereka tetap berjuang dan bersemangat untuk menyelesaikan lomba Mading tersebut.
Saat lomba Mading dimulai, mereka berusaha mengerjakan tugas-tugas mereka dengan sangat cekatan karena waktu yang diberikan hanya 3 jam.
Mungkin banyak orang berkata bahwa 3 jam adalah waktu yang sangat lama, namun itu adalah untuk orang yang pengangguran. “Jangan membuang banyak waktu !!!” itulah yang ada di benak mereka masing-masing.
2 jam lebih 55 menit, papan Mading telah selesai namun rubrik karikatur terpaksa baru dikerjakan dengan waktu seadanya.
Mengetahui waktu yang diberikan tidak cukup, salah satu peserta lomba Mading Spenyossi meminta tambahan waktu kepada juri dan untung saja juri mau memberi tambahan waktu selama 30 menit.
Waktu tersebut digunakan dengan sangat baik oleh para peserta lomba Mading. Dan saat waktu telah habis, untung saja peserta lomba Mading Spenyossi telah menyelesaikan Mading “Spenyossi News”.
Namun... judul “Spenyossi News” terpaksa memakai hasil Print Out karena waktu 30 menit tidak cukup untuk menggambar 3 karikatur sekaligus.
Setelah Juri menilai Mading “Spenyossi News”, ternyata lomba Mading kali ini hanya menilai keindahan,kerapian dan stempel kertas yang digunakan.
Para peserta lomba Mading bisa melepas ketidak yakinan mereka untuk menang saat mereka bisa menjelaskan bahwa waktu yang diberikan tidak cukup untuk mengolah dan membuat papan mading jadi dengan berbagai rubrik dan hiasan yang terpampang.
Salah satu juri mengerti keadaan mereka dan itulah yang membangun keoptimisan mereka.
Mereka beristirahat dan mencari tempat makan siang. Setelah mereka semua makan siang mereka semua harus kembali ke tempat perlombaan untuk mengambil dan membawa pulang Mading mereka.
Saat mereka kembali, ternyata pemenang lomba Mading akan segera diumumkan.
Juara 3 dan juara 2 telah diraih oleh sekolah lain dan “Juara 1 adalah ...”
Jantung mereka berdegup sangat kencang..
Juri mengumumkan dan berkata “Yang kami nilai disini adalah kerapian,keindahan,stempel yang tertera dalam kertas yang digunakan, hiasan dan pengolahan bahan-bahan dasar yang diolah menjadi Mading, kejujuran dan ketaatan pada peraturan yang telah kami tentukan. Maka kami memilih juara 1 lomba Mading kali ini adalah pada no. Urut 26”
2 peserta Mading Spenyossi berlari dengan menahan jatuhnya air mata mereka. Mereka sangat berharap peraih juara 1 tersebut adalah mereka karena syarat-syarat yang diumumkan oleh juri adalah semua yang telah mereka lakukan untuk Mading Spenyossi News.
Tapi harapan tinggal harapan..
Mereka semua telah berdoa dan berusaha semaksimal mungkin. Namun sepertinya tidak ada satu orangpun yang mengerti perasaan,pengorbanan dan perjuangan mereka yang dibalas dengan kekalahan..
“Ini karena kesalahan kita terlalu mematuhi peraturan. Seharusnya kita pasti menang kalau kita membawa papan Mading yang sudah jadi !!” kata salah satu peserta Mading Spenyossi News.
Sang Pembina Mading sangat menghargai perjuangan para peserta Mading Spenyossi. “Kalah itu sudah biasa dalam perlombaan, kalian kan telah berusaha.. jadi tidak masalah. Toh kita bisa melihat bagaimana dan apa yang harus kita lakukan saat lomba Mading tahun depan..”kata Sang Pembina Mading memberi semangat.
Walau kalah..
Tapi peserta Lomba Mading Spenyossi News telah “MENANG DENGAN KEJUJURAN” karena dari seluruh peserta yang ada, hanya merekalah yang sangat mematuhi peraturan Lomba Mading tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Beberapa cara mengecilkan paha


  • Konsumsi makanan yang mengandung banyak protein, vitamin c, serat, kalsium, dll untuk menghindari timbunan lemak baru pada tubuh
  • Minum green tea, menurut penelitian teh hijau bermanfaat untuk menangkis lemak serta efektif menurunkan kadar lemak di sekitar perut
  • Penuhi kebutuhan air putih setiap hari untuk menjaga metabolisme tubuh. 
  • Cukupi makanan serat untuk membantu melancarkan metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh yang lancar mempercepat proses pembakaran lemak
  • Kurangi konsumsi makanan yang mengandung gula
  • Lakukan olahraga Jogging, bersepeda, main futsal, main biola, renang, jalan kaki, naik turun tangga, highing (haiking alias naik ke puncak), karena olahraga tersebut mengandalkan otot kaki. Semakin besar kekuatan otot yang digunakan, maka jumlah lemak yang terbakar menjadi banyak
  • Kurangi konsumsi karbohidrat, karena bila jarang berolahraga, jumlah karbohidrat berlebihan akan diubah menjadi lemak. Dan ini menyebabkan perut buncit, lingkar paha bertambah, muka berpipi chubby alias tembam
  • Ganti minyak goreng dengan minyak goreng yang tidak mengandung minyak jenuh


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Langkah Mencuci Rambut yang Tepat & Benar


Cuci rambut atau keramas merupakan kegiatan sehari-hari yang terasa mudah. Walaupun merupakan kegiatan yang terkesan ringan, mencuci rambut dengan cara yang tepat bisa membuat rambut menjadi lebih sehat. 
Tak perlu mengulangi pemakaian shampo. 

Langkah 1 
Usahakan untuk selalu menyisir rambut sebelum keramas agar rambut tidak dalam keadaan kusut saat dicuci. Rambut yang basah lebih rapuh daripada saat kering. Karena itu rambut yang kusut bisa berpotensi patah dan rontok saat dicuci.

Langkah 2
Bilas rambut Anda terlebih dahulu dengan air tanpa shampo. Hal ini bertujuan untuk membilas debu, kotoran dan minyak berlebih yang menempel di rambut sehingga saat selesai keramas, rambut Anda bisa lebih bersih tuntas.

Langkah 3
Saat akan menggunakan shampo, letakkan shampo di telapak tangan sesuai kebutuhan. Jangan biasakan untuk mengaplikasikan shampo langsung ke rambut. Cara tersebut bisa membuat Anda terlalu banyak menggunakan shampo dan berisiko meninggalkan banyak sisanya di kepala.

Gunakan tangan untuk mengaplikasikan sampo di kepala secara merata.

Langkah 4
Keramas bukan hanya mencuci rambut dengan sampo semata. Pastikan Anda juga memijat kulit kepala secara perlahan. Selain membersihkan kulit kepala dengan tuntas, hal ini juga berguna untuk melancarkan peredaran darah di kepala sehingga pertumbuhan rambut menjadi maksimal.

Langkah 5
Tak perlu mengulangi pemakaian shampo. Pemakaian shampo secara berlebihan hanya akan mengurangi kelembapan alami rambut Anda.

Langkah 6
Mengaplikasikan shampo idealnya hanya di kulit kepala saja, tak perlu mengoleskannya ke seluruh permukaan rambut. Saat Anda membasuhnya, shampo tersebut dengan sendirinya akan menyebar ke seluruh bagian rambut.

Langkah 7
Kebalikan dari memakai shampo, jika Anda ingin memakai pelembap (conditioner) jangan memakainya di kulit kepala. Pakailah pelembap di ujung rambut saja. Memakai pelembap di kulit kepala hanya akan membuat rambut Anda terlihat berminyak dan timbulnya ketombe.

Langkah 8
Bilas rambut dengan seksama, pastikan jangan ada bekas sabun dan pelembab yang tersisa. Sisa shampo atau pelembap di rambut bisa menyebabkan iritasi, gatal, serta memicu timbulnya ketombe.

Langkah 9
Usai keramas jangan mengeringkan rambut dengan menggosokan rambut dengan handuk. Cukup lapisi kepala Anda dengan rambut, tepuk-tepuk secara perlahan agar airnya terserap ke handuk. Menggosok rambut yang rapuh saat basah hanya akan menyebabkan kerontokan, rambut patah, serta merusak lapisan rambut yang bisa membuat rambut lebih kusam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Kegagalan Awal Kesuksesan

Chika adalah seorang anak perempuan yang sangat mencintai Seni. Terutama dalam hal musik.
Namun, gara-gara Chika terlalu mementingkan musik, akhirnya pada semester I kelas lima SD, Chika mendapatkan peringkat 18 di kelasnya. Chika sangat tidak kaget dan tidak menyangka.
“Gara-gara musik, peringkatmu turun drastis.. pokoknya, mulai hari ini, mama melarang kamu untuk bermain dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan seni !!!” Kata mama Chika dengan perasaan yang penuh kecewa dan sedikit menyentak.
Chika tidak sakit hati dengan sentakan mamanya itu, namun Chika terharu dan merasa sangat bersalah. Chika benar-benar tidak kuat melihat raut wajah mamanya yang sebenarnya bangga dengan bidang musik yang dikuasainya namun harus bernilai negatif terhadap bidang akademisnya di sekolah.
Walau sangat berat, Chika tetap mengikuti nasehat mamanya itu,karena Chika tahu bagaimana perasaan mamanya yang malu,kecewa,tidak tega dan emosi  sedang bercampur aduk dalam fikiran mamanya.
Akhirnya Chikapun meninggalkan musik untuk sementara waktu dan mulai fokus terhadap pelajaran.
Suatu sore, Chika sedang menuju ke ruang belajarnya, namun saat melewati ruang tamu, secara tidak sengaja Chika mendengar pembicaraan mamanya dengan tantenya di telepon. Waktu itu Chika mendengar berbagai kritikan untuk Chika.
Chika hampir meneteskan air matanya saat mamanya berkata bahwa mungkin kejadian ini ada sangkut pautnya dengan gen keturunan dari keluarga ayahnya. Maklum nenek dari ayahnya sama sekali tidak bersekolah, sedangkan kakek dari ayahnya pun buta karena kecelakaan masa lalu. Jadi, ayah Chika sepertinya tidak berpendidikan yang cukup untuk sopan santun, sikap, sifat dan watak.
Mendengar itu semua, semangat Chika mulai terkobar, setiap hari Chika selalu bersemangat belajar, dan mengatakan pada dirinya sendiri bahwa kegagalan Chika saat ini karena kemalasan Chika untuk belajar, bukan karena ketekunan Chika pada musik dan bukan juga karena keturunan gen buruk dari keluarga ayahnya.
Ketika Chika berada di kelas 5 semester II, Chika berhasil mendapatkan juara 7 besar, lalu saat semester I kelas 6 Chika  pun semakin serius dengan belajarnya dan mendapatkan peringkat 4 di kelasnya.
Suatu pagi,sebelum bel berbunyi temannya yang bernama Aninda berkata “Anita itu sangat cerdas dan jenius, sudah pasti dia akan lulus dengan danem yang sangat baik, kalau kayak kita, mana mungkin,, ya nggak ??!” kata Aninda kepada Chika yang baru datang. Chika terlalu sensitif dengan perkataan dan ketidak percayaan itu. Dalam hatinya dia berkata bahwa Ia akan membuktikan pada semuanya, Dia aka berusaha semaksimal mungkin dan selalu berdoa.
Rintangan demi rintangan terus Chika lalui, akhirnya Chika berhasil lulus dengan Danem yang terbaik no. 2 di kelasnya yaitu 28,05 sedangkan Anita terbaik no. 1 di kelasnya yaitu 28,65 hanya beda koma.
Chika sangat bersyukur, setelah Ia diterima di SMP favouritenya, Chika berusaha mengikuti test IQ dengan buku seadanya. Maklum Chika anak pertama jadi dia tidak punya kakak yang bisa Ia pinjami untuk Ia pelajari.
Namun, Chika selalu berusaha dan berdoa.. hingga akhirnya, Saat Test pun tiba..
Chika berusaha menenangkan dirinya, tapi perasaan gugup dan hatinya yang berdebar-debar tidak lagi dapat terkontrol.
Hanya satu dalam hatinya “aku telah berusaha, dan aku telah berdoa.. Mamaku selalu bilang padaku kalau *Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan doa”.
Sekalipun soal-soal test tersebut sangat menguras fikirannya ditambah bagaimanakah hasilnya? Setiap bercerita kepada keluarganya Chika selalu dan hanya bilang pasrah karena Ia telah berusaha semaksimal mungkin dan telah berdoa..
Chika yakin, Allah selalu menghargai setiap usaha ummatnya..
Detik-detik pengumuman pun tiba...
Walau hati Chika sangat takut akan hasilnya, Dia berusaha untuk selalu tersenyum dan Dia menghibur diri dengan berbincang kecil dengan teman barunya yang kebetulan sedang duduk dengannya.
Betapa terkejutnya Chika,,
Saat namanya dipanggil pertama oleh sang guru...
Chika sangat khawatir ada apa ??
Ternyata temannya menjelaskan bahwa Ia harus maju untuk melihat hasil test (I) nya yang mendapat juara pertama.
Chika tidak percaya, Chika pikir temannya hanya “MBANYOL”
Tapi,, ternyata Chika benar-benar mendapatkannya...
Chika sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Pemurah..
Saat tiba di rumah, Chika langsung menemui kakek neneknay yang ada di dapur..
Chika tidak langsung mengutarakan maksudnya, ini hanya SUREPRISE...
“Kek.. Nek..” Kata Chika lesu
Ada apa nak ?? kata kakek dan neneknya bersamaan merasa khawatir.
“Chi.. Chi.. Chika berhasil mendapat juara 1” katanya sambil berlutut di depan kakek dan neneknya.. air matanya tak lagi dapat terbendung mengucap syukur pada Tuhan.
Nenek dan Kakek nya langsung menangis terharu,, menambah suasana syukur semakin terasa..
Mamanya baru keluar karena baru selesai sholat.
“Lho,, ada apa ??”kata mamanya kaget karena melihat semuanya menangis.
Kakeknya langsung menjawabnya “Chika juara satu nak” katanya sambil terisak
“Subhanallah, Alhamdulillah” kata mamanya langsung meneteskan air matanya sambil memeluk dan mencium Chika.
Mereka semua mengucap syukur kepada Allah SWT.
Suasana haru dan syukur terasa menyelimuti mereka. Dan cinta kasih-NYA terasa benar-benar menyentuh hati mereka..
Tetesan air mata adalah luapan bahagia dan rasa syukur yang tak dapat terbendung..
Kini.. mamanya sadar bahwa kepintaran seorang anak bukan karena gen. Tapi karena kerja keras anak itu sendiri.
Dan Chika semakin menyadari perlunya keseimbangan antara akademis dan non akademisnya, antara pelajarannya dan musiknya...
Kini, Chika semakin mengerti betapa pentingnya kerja keras.. karena kerja keras, dia bisa menjadi lebih dari dirinya sendiri..
“Karena Kegagalan...
Adalah Awal Sebuah Kemenangan...”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Cara Membuat Logo keren di blogmu

Caranya gampang sekali. langsung saja.
Kunjungi saja situs pernah nino kunjungi yaitu disini . lalu lihat dan pilih mana yang kamu suka, create atau ganti nama kamu ganti di "design your logo" klik render logo. pilih get html code, konfirmasi situs mu (terserah yang penting bisa) lalu pilih I agree. dan kamu akan mendapat html code tersebut untuk ditampilkan di blog kamu. #GOOD LUCK

seperti ini :


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

"Pyramida Garut"








Indonesia punya piramida ? ya, letaknya di Gunung Sadahurip, Desa Sukahurip, kec. Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Piramida merupakan struktur bangunan Limas dengan beberapa sisi, banyak terdapat Mesir dan di Semenanjung Yucatan, bagian utara Meksiko yang menjadi pusat peradaban bangsa Maya. Fungsi piramida itu sendiri antara lain sebagai tempat pemujaan, makam penguasa dan lumbung pangan. Selain di kedua lokasi tersebut, piramida juga dikabarkan terdapat di China (Provinsi Xaanshi) bahkan di Segitiga Bermuda.
Keberadaan Piramida di Garut, terungkap ketika Tim Katastropik Purba menemukan fakta, bahwa bangunan berbentuk limas yang terpendam sampai kedalaman lima meter di Gunung Sadahurip, merupakan sebuah piramida yang umurnya lebih tua dari piramida Giza di  Mesir. Piramida Giza yang tepatnya berlokasi di Nekropolis merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia, diduga pembangunannya berlangsung selama 20 tahun dan dapat dirampungkan tahun 2560 sebelum masehi (SM). Menurut hasil penelitian secara intensif dan uji karbon, dapat dipastikan piramida garut lebih tua dibanding piramida Giza.
Uji karbon sendiri sebenarnya mulai diterapkan sekitar tahun 1940-an, terutama ketika waktu paruh radiokarbon dapat diketahui, yaitu 5568 tahun. Oleh sebab itu semua benda yang mengandung unsur radiokarbon dapat dilacak umurnya. Namun benda yang lebih tua dari 70.000 tahun tidak dapat dilacak karena unsur radiokarbonnya sudah habis meluruh. Pernyataan mengenai kepastian adanya kepastian mengenai adanya Piramida di Garut disampaikan oleh Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana. Menurutnya, dari beberapa gunung yang di dalamnya ada bangunan menyerupai piramid setelah diteliti secara intensif dan uji carbon dating, dipastikan umurnya lebih tua dari piramid Giza.
Sebelumnya, Tim Bencana Katastropik Purba, Erick Ridzky, bahwa penelusuran yang dilakukan berdasarkan kajian morfologi da geologi detil, dengan memanfaatkan peta-peta GIS Digital Elevation Map (DEM) dan citra satelit beresolusi tinggi. Langkha-langkah pengembangan metoda tomografi dan pencitraan struktur bawah permukaan dengan mempergunakan peralatan geofisika terkini. Termasuk, metoda geolistrik, georadar, elekromagnetik, dan magnetograviometer, telah memetakan struktur anomali dari obyek penelitian ketiga gunung tersebut. Pemeriksaan materi dan analisis radiometric dating atau penentuan umur batuan (lapisan) juga telah dilakukan.
Temuan Piramida di Garut, mengungkapkan adanya peradaban tingkat tinggi di tanah Pasundan itu pada skitar 4600 tahun yang lalu angka tersebut diperoleh dari fakta penelitian, bahwa piramida di Garut lebih tua dibanding piramida Giza di mesir yang selesai pembangunannya tahun 2560 SM. Sebagaimana diketahui, untuk membangun sebuah piramida diperlukan teknologi konstruksi , teknologi bahan (material) serta kemampuan manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk menyelesaikan sebuah piramida diduga memerlukan waktu 20 tahun, dengan melibatkan sekitar sepulu ribu orang.
Sebagimana lokasi piramida di Mesir atau Meksiko, biasanya diwarnai dengan berbagai mitos dan legenda. Begitu pula lokasi Piramida Gunung Sadahurip, oleh warga setempat dianggap keramat, meskipun di sekitar lokasi banyak dijadikan lahan budidaya tanaman palawija dan sayuran. Para peneliti dari dalam dan luar negeri, serta masyarakat atau wisatawan makin banyak yang mengunjungi lokasi tersebut.
Letak gunung Sadahurip di sebelah timur Kampung Cicapar, Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan, sedangkan sebelah barat kampung Sindanggalih, Kecamatan karangtengah, kabupaten garut. Keberadaan piramida yang masih terpendam tersebut diyakini akan mendongkrak sektor pariwisata kabupaten garut khususnya , dan indonesia pada umumnya. Apalagi setelah dilakukan penggalian material dan rekontruksi bangunan, maka para wisatawan mancanegara pun akan membanjiri lokasi ini. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

"Pyramida Garut"


Indonesia punya piramida ? ya, letaknya di Gunung Sadahurip, Desa Sukahurip, kec. Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Piramida merupakan struktur bangunan Limas dengan beberapa sisi, banyak terdapat Mesir dan di Semenanjung Yucatan, bagian utara Meksiko yang menjadi pusat peradaban bangsa Maya. Fungsi piramida itu sendiri antara lain sebagai tempat pemujaan, makam penguasa dan lumbung pangan. Selain di kedua lokasi tersebut, piramida juga dikabarkan terdapat di China (Provinsi Xaanshi) bahkan di Segitiga Bermuda.
Keberadaan Piramida di Garut, terungkap ketika Tim Katastropik Purba menemukan fakta, bahwa bangunan berbentuk limas yang terpendam sampai kedalaman lima meter di Gunung Sadahurip, merupakan sebuah piramida yang umurnya lebih tua dari piramida Giza di  Mesir. Piramida Giza yang tepatnya berlokasi di Nekropolis merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia, diduga pembangunannya berlangsung selama 20 tahun dan dapat dirampungkan tahun 2560 sebelum masehi (SM). Menurut hasil penelitian secara intensif dan uji karbon, dapat dipastikan piramida garut lebih tua dibanding piramida Giza.
Uji karbon sendiri sebenarnya mulai diterapkan sekitar tahun 1940-an, terutama ketika waktu paruh radiokarbon dapat diketahui, yaitu 5568 tahun. Oleh sebab itu semua benda yang mengandung unsur radiokarbon dapat dilacak umurnya. Namun benda yang lebih tua dari 70.000 tahun tidak dapat dilacak karena unsur radiokarbonnya sudah habis meluruh. Pernyataan mengenai kepastian adanya kepastian mengenai adanya Piramida di Garut disampaikan oleh Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana. Menurutnya, dari beberapa gunung yang di dalamnya ada bangunan menyerupai piramid setelah diteliti secara intensif dan uji carbon dating, dipastikan umurnya lebih tua dari piramid Giza.
Sebelumnya, Tim Bencana Katastropik Purba, Erick Ridzky, bahwa penelusuran yang dilakukan berdasarkan kajian morfologi da geologi detil, dengan memanfaatkan peta-peta GIS Digital Elevation Map (DEM) dan citra satelit beresolusi tinggi. Langkha-langkah pengembangan metoda tomografi dan pencitraan struktur bawah permukaan dengan mempergunakan peralatan geofisika terkini. Termasuk, metoda geolistrik, georadar, elekromagnetik, dan magnetograviometer, telah memetakan struktur anomali dari obyek penelitian ketiga gunung tersebut. Pemeriksaan materi dan analisis radiometric dating atau penentuan umur batuan (lapisan) juga telah dilakukan.
Temuan Piramida di Garut, mengungkapkan adanya peradaban tingkat tinggi di tanah Pasundan itu pada skitar 4600 tahun yang lalu angka tersebut diperoleh dari fakta penelitian, bahwa piramida di Garut lebih tua dibanding piramida Giza di mesir yang selesai pembangunannya tahun 2560 SM. Sebagaimana diketahui, untuk membangun sebuah piramida diperlukan teknologi konstruksi , teknologi bahan (material) serta kemampuan manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk menyelesaikan sebuah piramida diduga memerlukan waktu 20 tahun, dengan melibatkan sekitar sepulu ribu orang.
Sebagimana lokasi piramida di Mesir atau Meksiko, biasanya diwarnai dengan berbagai mitos dan legenda. Begitu pula lokasi Piramida Gunung Sadahurip, oleh warga setempat dianggap keramat, meskipun di sekitar lokasi banyak dijadikan lahan budidaya tanaman palawija dan sayuran. Para peneliti dari dalam dan luar negeri, serta masyarakat atau wisatawan makin banyak yang mengunjungi lokasi tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0